GarasiFunnyTime - Posting terbaru kali ini mengupas cerita lucu Jawa. Silahkan disimak dengan baik dan siapkan ekstra energi untuk tertawa setengah mati. Kumpulan cerita lucu banget tentang Jawa dikumpulkan dari berbagai sumber gokil cerita pendek lucu. Tentunya cerita humor Jawa paling lucu yang dipilih sudah lulus uji standar kelayakan ngakak dan konyol minimum yang disyaratkan oleh pemerintah. Akhir kata, selamat menikmati cerita lucu gokil bikin ngakak dibawah ini.
Foto: Bertha/GarasiFunnyTime
Cerita Lucu Jawa Vs Sunda
Pada hari minggu si Bagong pergi ke jakarta. Dia naik bis dan dia pun duduk di belakang.
(Pas keluar pintu TOL Ada pedagang masuk).
Pedagang pertama: “Yang haus yang haus aqua2, mezon2.”
Bagong: “Ora mas aku wis gawa banyu dewe.”
Pedagang kedua: “Nangkana2, nangkana.”
(Pedagang nangka itu menawarkan ke pada Bagong).
(Bagong pindah tempat duduk dengan expresi muka yang bingung dan pindah ke tengah).
Pedagang kedua: “Ayo nangkana2, nangkana.”
(Bagong pun pindah lagi).
Bagong: (Dengan muka yang sangat kesal, pindah ke depan).
Pedagang kedua: “Nangkana mas ayo nangkana.”
Bagong: (Dengan muka yang sangat kesal) “Mas sampean iki kepie toh! Aku ini naik mobil bayar mas! Sebenerne sampean iki sopo? Aku duduk nang guri sampean ngomong NANGKANA-NANGKANA! AKU pindah ke tengah, sampean bilang NANGKANA-NANGKANA! Aku pindah ke depan sampean bilang lagi Nangkana-nangkana! Aku iki cape mas di suruh pindah-pindah terus! Sebenerne sampean iki garep duduk ora!
Pedagang: (Kebingungan) Akang teh kunaon marah2 teu aya sebab na?”
Ternyata Bagong kira pedagang itu menyuruh Bagong pindah-pindah dan pindah.
Cerita Lucu Bahasa Jawa Lebih Tinggi dari Bahasa Inggris
Ada orang bule Australia datang ke pondok pesantren,
Bule: “Kenapa kiai kalau mengajar, kitabnya masih menggunakan bahasa Jawa? Di zaman globalisasi ini kenapa tidak ditingkatkan dengan menggunakan bahasa Inggris?”
Kiai: “Karena kalau diajarkan dalam bahasa Inggris, tidak akan mampu menafsirkan semua kosakata dalam Alquran maupun hadis, lha bahasa Inggris itu sangat sederhana. bahasa Jawa itu bahasa yang sangat kaya dan sangat kompleks.”
Rupanya si bule tadi merasa tersinggung mendengar penjelasan sang kiai yang mengatakan bahasa Inggris tidak mampu menafsirkan dan kalah dengan bahasa Jawa.
Bule: “Bagaimana anda bisa mengatakan bahasa Jawa itu bahasa yang sangat kaya dan sangat kompleks, serta bisa menjadi bahasa pengetahuan? Padahal faktanya selama ini, bahasa Inggris lah yang paling kompleks!”
Kiai: “Tidak! Bahasa Inggris itu memang sangat-sangat sederhana. Saya kasih contoh, coba anda lihat! Itu yang berwarna kuning keemasan yang ada di sawah. Orang Inggris menyebutnya apa?”
Bule: “Rice!”
Kiai: “Orang di sini menyebutnya Pari atau Pantun (Padi). Padi itu kalau dipanen namanya Gabah, sedangkan Inggris menyebutnya Rice. Gabah itu kalau diambil satu biji, namanya Las, tapi orang Inggris tetap menyebutnya Rice. Gabah kalau sudah terkelupas kulitnya, dinamakan Wos/Beras, orang Inggris tetap menyebut Rice. Beras padi kalau patah 2 atau 3, namanya Menir, orang Inggris tetap menyebutnya Rice. Beras kalau sudah dimasak namanya Sego atau Sekul (Nasi), orang Inggris masih saja menyebutnya Rice. Nasi kalau cuma 1 butir, namanya UPO, lagi-lagi orang Inggris menyebutnya RICE. NASI yang dimasak sedikit lebih lama, bagian bawahnya dinamakan Iintip atau Kerak, Inggris masih menyebut Rice. Nasi yang sudah kering namanya Karak, Inggris tetap menyebutnya Rice. Dari 1 kosakata saja, penafsiran namanya bisa bermacam-macam, sedangkan bahasa Inggris tidak bisa menafsirkan tersebut. Apa bahasa Jawa ini tidak lebih tinggi dan sangat-sangat kompleks dibandingkan bahasa Inggris yang sederhana tersebut?
Si Bule: “Iyes.”
Akhirnya Si Bule jadi pengikut NU paling setia.
Cerita Lucu Guru Jawa Ngajar Di Papua
Seorang guru transmigran dari Jawa yang mengajar di Papua bertanya kepada muridnya.
Bu Guru: “Gareng, siapakah Suharto?”
Gareng: “Tra tau ibu.”
Bu Guru: “Kalau Megawati Soekarno Putri?”
Gareng: “Sa tra kenal juga ibu.”
Bu Guru: “Bagaimana ini. Kau tidak pernah belajar kah!”
Gareng: “Belajar lah Bu. Sekarang saya tanya ibu. Ibu kenal Dominggus Pigome kah?
Bu Guru: “Tidaak!”
Gareng: “Zakharias Kayame!”
Bu Guru: “Tidak tau juga. Memang mereka siapa?”
Gareng: “Ya itulah Ibu. Kita ini kan punya kenalan sendiri-sendiri. Jadi jangan paksa saya tau kenalan Ibu.”
Kisah Lucu Nama Orang Jawa
Bagi orang Jawa, kalimat Shakespeare tidak berlaku, karena dibalik nama-nama
Jawa ada makna dan harapan dari orang tuanya, agar anaknya kelak bisa sesuai yang diharapkan.
Pandai menanam bunga, diberi nama Rosman.
Pandai memperbaiki mobil, diberi nama Karman.
Pandai dalam korespondensi, diberi nama Suratman.
Gagah perkasa, diberi nama Suparman.
Kuat dalam berjalan, diberi nama Wakiman.
Ganteng dan manis, diberi nama Legiman.
Ahli membuat kue, diberi nama Paiman.
Pandai berdagang, diberi nama Salman.
Pandai melukis, diberi nama Saniman.
SUMBER : WWW.GARASIGAMING.COM
No comments:
Post a Comment