GarasiFunnyTime - Posting terbaru kali ini mengupas cerita lucu Ikan. Silahkan disimak dengan baik dan siapkan ekstra energi untuk tertawa setengah mati. Kumpulan cerita lucu banget tentang Ikan dikumpulkan dari berbagai sumber gokil cerita pendek lucu. Tentunya cerita humor Ikan paling lucu yang dipilih sudah lulus uji standar kelayakan ngakak dan konyol minimum yang disyaratkan oleh pemerintah. Akhir kata, selamat menikmati cerita lucu gokil bikin ngakak dibawah ini.
Foto: Bertha/GARASIFunnyTime
Cerita Lucu Si Tukang Ikan
Bagong si Tukang Ikan: “Ikaaan! Ikaaan! Ikannya seger-seger, Buuu! Dipilih, dipilih, dipilih!”
Nyonya Omas: “Baaang! Sini, Baaang!”
Bagong si Tukang Ikan: “Siaaap, Bu!”
Nyonya Omas: “Ada ikan apa aja Bang?”
Bagong si Tukang Ikan: “Ini ikan KEMBUNG seger-seger ngambil di Muara Angke, saya beli langsung dari nelayannya, Buuu!”
Nyonya Omas: “Yaelaaah, si Abang! Ikan KEMPES-KEMPES, kering kerontang gini dibilang kembung!”
Bagong si Tukang Ikan: (rada kesel ikannya dikata-katain) “Ya udeeeh! Kalo nggak mau yang itu, ada lagi nih, Bu! Ikan BELANAK!”
Nyonya Omas: “Helooow! Ikan itu bukan belanak kaleee! Tapi BETELOR dong! Ngaco aja nih si Abang..”
Bagong si Tukang Ikan: “Ibu ini sebenernya mau beli ikan atawa hanya mau nyela dagangan saya aja sih?”
Nyonya Omas: “Yeee! Di becandain gitu aja si Abang udah sewot! Sama pembeli itu harus sabar, Bang! Biar rejekinya semakin hari semakin banyak! Ng, ng, ng, saya sebenernya nyari ikan BARONANG sih, Bang!”
(Karena Bagong nggak nyetok ikan yang ingin dibeli Nyonya Omas, Bagong si Tukang Ikan menjawab asal-asalan sambil berlalu dari hadapan si Nyonya Omas).
Bagong si Tukang Ikan: “Helooow! Semua ikan itu BARONANG kaleee! Saya belum pernah denger tuh, ikan jalan KAKI, naik MOTOR, atau naik METRO-MINI, apalagi naik OJEG, Buuu!”
Cerita Lucu Penyebab Ikan Di Laut Tidak Pernah Habis
Ada dua orang karyawan di sebuah perusahaan, namanya Gareng dan Petruk. Dua orang ini sering jalan bareng ketika pulang kerja. Untuk menghilangkan rasa takut ketika melintasi daerah angker, kemudian mereka main tebak-tebakan.
Gareng: “Kenapa Ikan Di Laut Tidak Pernah Habis Yah?”
Petruk: “Memang ikan kalau punya anak banyak.”
Gareng: “Salah..”
Petruk: “Karena ikan menganut aliran seks bebas..”
Gareng: “Wakakakaa.. bukan itu jawabannya..”
Petruk: “Kalau bukan itu, apa jawabannya?”
Gareng: “Karena di laut gak ada kucing.”
Cerita Lucu Memelihara Banyak Ikan
RatmiB29: “Oh iya Yati apakah kamu mengetahui kalo RatmiB29 dari kemarin memiliki 500 ekor Ikan anak lumba lumba yang sangat lucu-lucu?”
Yati: “Masa sih hebat kamu RatmiB29, ngomong-ngomong kamu simpan dimana ikan sebanyak itu, yang aku tahu kamu kan nggak punya aquarium, terus kolam juga tidak punya, apa kamu simpan dan pelihara di gelas? hehehe..”
RatmiB29: “Oh ya ssssssst, jangan bilang siapa siapa ya ikannya aku taruh di bak mandiku semuanya..”
Yati: “Astaga gimana kalo kamu mandi RatmiB29 ikan-ikannya pada ngintipin kamu kan malu?”
RatmiB29: “Ups.. Iya iya tapi tenang saja semuanya aman aku sudah tutup semua mata ikan itu satu-satu jadi aku gak malu.”
Cerita Lucu Hasil Memancing Ikan
Pada suatu hari, seorang tetanggaku yang sudah pensiunan pergi memancing ikan di tepi sungai. Ia pergi pada tengah hari dan ia pulang sesudah matahari terbenam. Sesampaikan di depan rumah, aku menanyanya hari ini ia telah berhasil memancing berapa banyak ikan. Ia memberi isyarat dengan gerak tangan, yaitu mengacungkan jari jempol dan jari telunjuk. (keterangan: Di Cina gerak tangan semacam ini biasanya mengisyaratkan angka “8”).
Aku: “8 kg ya?”
Tetangga: (Menggeleng-gelengkan kepala)
Aku: “8 ekor ya?”
Tetangga: (Tetap menggeleng-gelengkan kepalanya).
Aku: “Berapa banyak gerangan?”
Tetangga: “Aku hari ini hanya berhasil memancing seekor ikan sepanjang ini, nggak lebih nggak kurang.”
Aku: “??”
Cerita Lucu Putus Asa Saat Memancing Ikan
Bapak Semar untuk pertama kali pergi memancing di tepi danau, ia menunggu di situ lama sekali dengan hati berdebar-debar, namun tak juga kelihatan ada ikan yang terkail.
Seorang pemancing yang duduk di sebelahnya: “Umpan yang kamu berikan tidak benar, ikan-ikan di sini hanya menyukai umpan yang baunya harum.”
Semar segera pergi membeli umpan itu di toko peralatan pancing yang letaknya tak seberapa jauh dari situ, tetapi akhirnya hasilnya tetap nihil, yaitu tiada seekor ikan pun yang makan umpan dan terpancing.
Seorang kakek: “Memancing ikan harus menggunakan umpan hidup!”
Pak Semar pun segera pergi membeli cacing, namun sampai matahari turun pada senja hari masih juga tak kelihatan ada ikan yang tertangkap dengan kail. Maka itu Semar akhirnya dengan geram mengeluarkan uang sebesar Rp. 20 ribu dari sakunya, lalu langsung melemparkannya ke dalam kolam itu..
Semar: “Aku benar-benar sudah tak ada jalan lainnya lagi, kalian ingin makan apa, ya belilah sendiri menurut selera masing-masing!”
SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM
No comments:
Post a Comment