GARASIFunnyTime - Posting terbaru kali ini mengupas cerita lucu Jaksa. Silahkan disimak dengan baik dan siapkan ekstra energi untuk tertawa setengah mati. Kumpulan cerita lucu banget tentang Jaksa dikumpulkan dari berbagai sumber gokil cerita pendek lucu. Tentunya cerita humor Jaksa paling lucu yang dipilih sudah lulus uji standar kelayakan ngakak dan konyol minimum yang disyaratkan oleh pemerintah. Akhir kata, selamat menikmati cerita lucu gokil bikin ngakak dibawah ini.
foto: bertha/GARASIFunnyTime
Dalam perjalanan kereta Cirebon Express dari Gambir ke Cirebon, duduk berhadapan 4 orang penumpang. Satu nenek, Satu Cewek Semok Bikin ga tahan dah, Satu mahasiswa Hukum Semester Akhir Doyan Nonton Film Bokep, Satu jaksa Nakal.
Perjalanan nyaman2 saja, ketika masuk ke terowongan tiba2 lampu mendadak mati pula. Gelap gulita. Tiba-tiba terdengar suara kecupan yang keras, “Cap, cip, cup! Muach.” Namun segera diikuti satu suara tamparan yang tidak kalah kerasnya.”Plak, Plek, plak, Gedubrak!!” Ketika terowongan itu akhirnya terlewati, keempat penumpang itu saling bengong dan saling memandang.
Nenek: (Dalam hati) “Dasar anak mahasiswa muda, mentang-mentang tempat gelap langsung aja cium artis cantik itu. Rasain loe kena gaplok!”
Cewek: (Dalam hati) “Biar tau rasa loe! Gelap-gelap asal cium, kena deh loe cium nenek itu, dan kena gaplokan juga lagi! hihihi.”
Jaksa: (Dalam hati) “Busyet dah, enak bener tuh mahasiswa. Dia yang nyium cewek sexy, eh gua yang kena gaplok!”
Mahasiswa: (Dalam hati) “Hehehe, mumpung gelap, tadi gua cium aja tangan gua sendiri, dan gua gaplok sekalian itu Jaksa belagu dan bikin orang gampang masuk penjara. Kapan lagi mahasiswa bisa gampar Jaksa. Di pengadilan kan, ya nggak mungkin!”
Di sebuah pengadilan yang sedang dilaksanakan sidang kasus pembunuhan, seorang jaksa sedang bertanya pada seorang saksi kunci.
Jaksa: “Anda kenal ini?” (sambil menunjukkan foto korban pembunuhan).
Saksi: “Kenal tuan.”
Jaksa: “Bisa Anda ceritakan kepada kami?”
Saksi: “Itu foto, Tuan.”
Jaksa: “Bukan, maksud saya orang dalam foto ini.”
Saksi: “Oh, itu foto seorang perempuan, Tuan.”
Jaksa: (Mulai emosi) “Yang aku ingin tau itu nama dia, bukan lelaki atau perempuan.”
Saksi: “Nama dia Yati Pesek, Tuan.”
Jaksa: “Kapan terakhir kali Anda melihatnya?” (meletakkan kembali foto di mejanya).
Saksi: “Baru tadi, Tuan.”
Jaksa: “Hahh? Bagaimana Anda bisa melihatnya barusan?”
Saksi: “Karena tadi Tuan menunjukkan foto itu pada saya.”
Jaksa: “Bukan, maksud saya sebelum saya menunjukkan foto ini.”
Saksi: “Tak pernah, Tuan. Saya tidak pernah lihat foto itu sebelumnya.”
Jaksa: “Aku tidak membahas tentang foto ini. Aku tanya tentang korban.” (sambil menikamkan pulpennya pada foto tersebut).
Saksi: “Oh. Terakhir kali saya melihat ketika si korban ditikam, Tuan.”
Jaksa: “Bisa Anda tunjukkan siapa yang menikamnya? Apakah dia yang duduk dikursi terdakwa? (sambil mengusap dadanya).
Saksi: “Tidak.” (tangannya menunjuk pada jaksa tersebut).
Jaksa: “Hah, Kenapa Anda menunjuk pada saya?”
Saksi: “Karena baru saja saya melihat Tuan menikam foto itu dengan pulpen Tuan.”
Jaksa: “ARRGGHH, APA YANG KAU OCEHKAN INI, SETANNN. AKU BUKAN BICARA TENTANG FOTO INI. AKU BICARA TENTANG
KORBAN YANG TERBUNUH.”
Seorang suami yang baru menikah selama tiga bulan melaporkan istrinya ke kejaksaan karena burungnya digoreng oleh istrinya.
Suami: “Pak saya ingin melaporkan istri saya.”
Pak Jaksa: “Kenapa dengan istri anda?”
Suami: “Istri saya telah menggoreng burung saya.”
(Esok harinya sang istri dipanggil oleh sang jaksa untuk di mintai keterangan).
Pak jaksa: “Saya mendapatkan laporan dari suami anda.”
Istri: “Laporan tentang apa pak?”
Pak Jaksa: “Kenapa anda menggoreng burung suami anda?”
Istri: “Habis mentahnya aja enak apa lagi matangnya Pak.”
Pak Jaksa: “!#%$!@^%$#^!$”
Pada suatu hari terjadi persidangan, di sebuah kantor pengadilan. Yang membahas tentang si Bagong yang tua berumur 70 th, memperkosa anak umur tujuh tahun. Dalam persidangan tersebut terjadi banyak perdebatan.
Hakim: “Saudara Bagong anda dituduh atas pemerkosaan anak dibawah umur, bukan begitu saudara jaksa?”
Jaksa: “Tepat sekali yang mulia!”
(Karena tuduhan hakim dan jaksa masih memberatkan si Bagong, akhirnya Bagong protes).
Bagong: “SAYA TIDAK TERIMA YANG MULIA!”
Jaksa: “Tidak terima gimana, korban ada, saksi banyak kurang apa lagi?”
Bagong: “Pokoknya saya tidak terima! Jelas-jelas saya tidak memperkosa anak dibawah umur?”
Hakim: “Kalau bukan dibawah umur terus apaan?”
Bagong: (Dengan penuh keyakinan) “SAYA MEMPERKOSA ANAK DIBAWAH KASUR!”
Seorang jaksa sedang bertanya kepada terdakwa yaitu seorang istri yang telah melakukan pemukulan pada suaminya hingga babak belur.
Jaksa: “Apakah yang dikatakan suami kepada Anda pagi itu?”
Terdakwa: “Dia mengatakan, ‘Sekarang sudah jam berapa, Nunung?'”
Jaksa: “Lalu mengapa Anda menjadi marah dan memukul suami anda hanya karena pertanyaan seperti itu?”
Terdakwa: “Karena nama saya adalah Oneng.”
SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM
No comments:
Post a Comment